Selasa, 20 Desember 2011

Puisi Ibias


Tetes Air mata

Sakit hati ini
Membuat tetes air mata jatuh
Tak henti tuk menangis 
Harapan yang telah ada 
Semua sirna tiada tiada sisa
Hanya lamunan sesal terselimut dalam angan 
Sedih semua ini kau tunjukan 
Seperti apa sedih yang kau rasakan 
Tak sebanding
Dengan apa yang telah terjadi semua begitu singkat


Kesalahan Hati

Andai kau masih disampingku
Semua ini tak mungkin terjadi
Hanya karena kecerobohanku
Kau hilang dihadapanku
Semua hari ku lalui hanya sendiri
Tatkala ku menangis
Menangisi kesalahan hati
Tuhan....
Berikan aku waktu bersamanya kembali
Mencoba kehidupan yang baru
Pesan singkat ini terbangkanlah ke dia
Hingga waktu di atas yang masih menjempiku


Terlanjur Jatuh

Kenapa aku harus menangis 
Air mata tak dapat ku tahan lagi
Semua terlanjur jatuh
Mungkin aku orang palin bodoh
Segalanya terbuang sia sia 
Dihadapanmu aku tak berkutik
Semua ucapanku tertahan
Kini aku dapat melihatmu
Melihatmu dalam kesedihan
Hanya ini usahaku merebutmu
Meskipun semuaya tiada arti
Menjumpai wajahmu tersenyum 
Hingga tak ada air mata menetes
Membahagiakanmu itulah semuanya dapat berarti
Hanya saja kau tak menyadarinya
Sangatlah banyak kekuranganku
Terlalu bayak kesalahanku
Semua itu yang membuatku jauh darimu
Meski usaha tak menyertai dalam pemikiran


Karma

Sembunyi tanpa suara
Semua tak dapat mengelak
Menodongdari segala arah
Tembakan melesat tak ragu
Bagian lampiasan kemarahanku
Kini kumakan karma itu
Hati sesal terbayang bayang
Selalu melihat pintu terbelakang
Terkunci rapat melihat kedepan
Ah...
Hari ini pilu menghilang
Kesadaran mulai datang
Dengan riang ku sambut pagi
Dalam hilangnya ratapan pipi


Senang berselimut sedih

Bertatap muka berbeda arah
Mencuri pandang dengan berbagai perasaan
Rasa ini sangatlah senang 
Dengan berselimut kesedihan
Berharap semuanya dapat terulang kembali
Hanya saja tak seperti yang lalu
Kenapa... kenapa aku merasakannya 
Hanya dengan kesalahan 
Kau tak anggap aku ada
Sampai kata maaf pun kau anggap hilang
Kenangan demi kenanganruntuh kian berjaya
Berdiri dengan keadaan yang menyedihkan
Hal apakah yang dapat membuatmu tersenyum
Di malam penuh bintang
Kau taburkan mimpi masa lalu
Kau berikan ucapan janji waktu lampau
Hingga namamu kian lama telah pudar
Tersinar dengan harapan baru yang tersinar


Berharap ijinmu

Kakiku berjalan
Kenapa berjalan dihadapanmu
Ku bermimpi....
Hanya tetap bermimpi wajahmu
Andai bayanganu tertinggal
Ku peluk erat itu
Tetapi keadaan tak semestinya 
Kini hati yang tertinggal
Sangatlah sulit ku rebut kembali darinya
Ku merasa sepi malam ini 
Berterman bintang yang bersinar
Berteman sang rembulan yang menerangi malam
Ijinkan aku tuk melihatmum
Meski hanya sebentar
Bolehkanlah aku tuk memelukmu
Meski tak selamanya
Karena aku tau 
Bahwa cinta dapat merelakan semua yang tlah 


Cinta tak tak terbalas

ku melihat hari
dimana aku dilahirkan untuk mencintai
kini ku melihat dan mengerti 
bahwa hanya ada aku yang selalu sendiri untuk seseorang
seseorang yang selama ini ada di hatiku
di hari lain aku berangan 
bagaimana aku dapat melakukanya
padahal aku merasa sakit teramat dalam
bodohnya aku dalam kesedihan
terlarut saja dalam hasutan
hanya tertinggal tetesan air mata
dan itulah yang mengalir disepanjang hidupku
tapi aku senang 
karena seseorang yang aku cintai dapt bahagia
terjadi


Suara

Hai suara....
Katakanlah apa yang terucap
Buatlah semuanya terungkap
Banyak hal yang masih terucap dalam hati
Kesanggupan tuk berkata 
Berlabuh sekejap kepikiran 
Sangatlah berat mendorong semuanya 
Hai suara...
Tatkala aku menunggu ucapanmu
Ungkapan yang terbuat dalam jiwa
Suatu kumpulan kata tersembunyi di lubuk hati
Beban apakah yang memberatkanmu
Hai suara...
Semua berbeda dalam getaran
Menggema merintih hanya sendiri
Terselimut dalam hangatnya duka
Segalanya dapat menjatuhkan tetesan air mata
Hanya kesadaran yang dapat membaca


Kenagan yang tertingal

Ku hancurkan harapanmu
Menemani jalan hidupku
Kebohongan perlahan lahan mengikis kepercayaan yang kau bangun
Tak ku sadari 
Kau talh jauh meninggalkanku
Mungkin...
Tak ada harapan lagi tuk kembali
Entah mengapa
ku sangat membutuhkanmu
Berjalan tapi pasti
Kakiku tak henti tuk berjalan 
Menjemput kenangan tertinggal tanpa arah.


Sang pujaan 

Berikan aku nada haru
Seruan sunyi dalam hati
Relakanlah dengan ikhlas di kepergian san pujaan
Meski ku harapkan hadir
Dalam mimpi panjang yang abadi
Semua itu buatku lupa 
Lupa dengan waktu yang telah melahirkanku
Dengan secengkal nyawa tak berdaya
Menghadap dalam tangisan batu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar